EKSISTENSI MATEMATIKA DALAM BIDANG EKONOMI

Matematika dan Ekonomi
Matematika dan ekonomi merupakan dua hal yang berbeda.Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan dan bangun ( datar dan ruang ) lebih menekankan pada materi matematikanya. Sedangkan ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tebatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg:scarcity). Dalam hal ini penulis mencoba mengkaitkan antara matematika dan ekonomi yang mana matematika dapat digunakan dalam aplikasi ekonomi di kehidupan sehari-hari.
Matematika ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi sebagai salah satu ilmu social. Didalam matematika ekonomi, matematika digunakan sebagai salah satu pendekatan (approach) untuk menerangkan atau menganalisis hubungan variabel-variabel ekonomi. Bahkan, dewasa ini ilmu ekonomi sering dianggap sebuah subyek yang bersifat matematis (McKenna dan Ress 1996). Simbol-simbol matematika digunakan untuk menyatakan hubungan variabel-variabel tersebut dan logika-logika dalam  matematika digunakan untuk menerangkan alasan hubungan variabel-variabel tersebut.
Didalam dunia nyata, variabel-variabel ekonomi berhubungan satu sama lain dan hubungan tersebut sangat rumit baik jumlah variabel maupun bentuk hubungan antar variabel. Dalam ilmu ekonomi, hubungan antarvariabel tersebut lebih disederhanakan dengan menerapkan berbagai asumsi sehingga dimungkinkan dibuat dalam bentuk model.
Model merupakan penyederhanaan suatu bentuk dari dunia nyata. Dengan menggunakan matematika ekonomi, model-model tersebut nantinya dapat disimbolkan dalam bentuk matematika dan selanjutnya menggunakan kaidah-kaidah matematika seperti turunan, integral, aljabat matriks dan lain-lain untuk memecahkan permasalahan model ekonomi.

                                                                       #

Eksistensi Matematika dalam Ekonomi
Matematika berkaitan dengan sesuatu yang dapat dihitung atau sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas (jumlah). Banyak sekali variabel-variabel (konsep) ekonomi yang dapat dikuantifikasikan seperti harga barang, jumlah barang yang diminta, jumlah barang yang ditawarkan, suku bunga, pendapatan nasional, dan lain-lain.
Beberapa materi matematika dapat digunakan sebagai suatu model pemecahan dari suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Matriks misalnya, matriks yang kita tahu dalam matematika biasanya ditulis dengan huruf capital (misalnya A, B,C), sedangkan unsure-unsurnya ditulis dengan huruf kecil (misalnya a, b, c, a11,aij). Suatu matriks berdimensi m x n berarti matriks tersebut mempunyai m baris dan n kolom. Matriks yang mempunyai jumlah baris dan kolom sama, disebut matriks bujur sangkar (Square Matriks).
Input output Leontief dalam Matriks dapat digunakan sebagai suatu model ekonomi, dimana model ini melihat perekonomian sebagai sejumlah sector industri yang saling berelasi. Industri tersebut berelasi karena output suatu industri akan digunakan sebagai input oleh industri lainnya dalam proses produksi yang akhirnya menjadi permintaan akhir oleh konsumen (Sadoulet 1995). Pembentukan model diawali dengan membuat seluruh output dan permintaan dalam satuan mata uang. Harga diasumsikan tetap, sehingga dapat diperoleh kuantitas fisik dengan membagi kuantitas harga per unit. Diasumsikan ada n barang yang diproduksi n industri dan nilai nominal (mata uang) output industri adalah Xi.





                                                                         #










                    
Contoh Kasus:
Misalkan perekonomian terdiri dari tiga industri: pertanian, pertambangan dan manufaktur. Untuk memproduksi satu unit Output pertanian dibutuhkan Rp. 0,3 Output-nya sendiri, Rp. 0,2 output pertambangan dan Rp. 0,4 output manufaktur.
Untuk memproduksi satu unit output pertambangan dibutuhkan Rp. 0,2 output-nya sendiri, Rp. 0,5 output pertanian, dan Rp. 0,2 output manufaktur. Untuk memproduksi satu unit output manufaktur dibutuhkan Rp. 0,3 output-nya sendiri, Rp. 0,3 output pertanian, dan Rp. 0,5 output pertambangan. Permintaan akhir konsumen untuk pertanian, pertambangan, dan manufaktur adalah Rp. 20.000,00, Rp. 10.000,00, Rp. 40.000,00. Carilah kuantitas keseimbangan output untuk ketiga sector !
Penyelesaian:
Bila dinyatakan dalam matriks:

Industri pertanian sebaiknya memproduksi output sebesar Rp. 265.117, pertambangan Rp. 175.892, dan manufaktur Rp. 258.927.   
 
                                                               #

 
Kesimpulan dan Saran
Matematika tidak hanya sebuah teori namun ketika kita bertekad untuk bekerja keras dan mempelajarinya maka kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan ekonomi.Seperti materi matriks yang memuat didalamnya input-output Leontief dapat digunakan sebagai suatu pemecahan persoalan ekonomi yaitu biaya produksi suatu indistri, disitu kita dapat menghitung atau menganalisis permintaan dan penawaran konsumen.
Penulis berharap semua kalangan dapat memanfaatkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.














                                                                              #



DAFTAR PUSTAKA

Noer, Ahmad dan M. Suparmoko. (2003). Matematika Ekonomi – Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Widodo, Tri. (2005). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turunan Fungsi

Terbitkan Puisimu